Sabtu, 19 Januari 2013

Makalah Ipa. Air, Eutrofikasi

Pengertian
Eutrofikasi merupakan masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah fosfat (PO3-), khususnya dalam ekosistem air tawar. Definisi dasarnya adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem air. Air dikatakan eutrofik jika konsentrasi total phosphorus (TP) dalam air berada dalam rentang 35-100 µg/L. Sejatinya, eutrofikasi merupakan sebuah proses alamiah di mana danau mengalami penuaan secara bertahap dan menjadi lebih produktif bagi tumbuhnya biomassa. Diperlukan proses ribuan tahun untuk sampai pada kondisi eutrofik. Proses alamiah ini, oleh manusia dengan segala aktivitas modernnya, secara tidak disadari dipercepat menjadi dalam hitungan beberapa dekade atau bahkan beberapa tahun saja. Maka tidaklah mengherankan jika eutrofikasi menjadi masalah di hampir ribuan danau di muka Bumi, sebagaimana dikenal lewat fenomena algal bloom.

Dampak
Dampak dari Limbah fosfat berhubungan dengan AIR.
Limbah fosfat akan mengakibatkan:
  • Adanya perubahan pH / tingkat keasaman / konsentrasi Ion Hidrogen.
  • Perubahan Warna, Bau, dan Rasa pada air
  • Timbulnya Endapan, Koloid, dan Bahan terlarut.
    Contoh bahan terlarut / komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari:
    1) Bahan buangan padat
    2) Bahan Buangan Organik
    3) Bahan Buangan Anorganik.
Dampak dari Limbah fosfat berhubungan dengan Manusia
Limbah fosfata akan mengakibatkan:
  • Merusak jaringan tubuh mahluk hidup
  • Menimbulkan otot kejang, otot lemaha, dan bahkan dapat menyebabkan terjadinya kelumpuhan
  • Jika dalam waktu lama dapat menyebabkan kanker pada tubuh

Sifat dr limbah Fosfat
Sifat yang dimiliki adalah warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2

Cara pencemaran
  • Pencemaran Lingkungan
  • Pencemaran limbah Detergen
  • pencemaran limbah pabrik tahu
Penanggulangannya
Pengendapan Kimia.
Koagulan yang sering digunakan untuk mengendapkan limbah adalah alum (alumiinium sulfat / Al2(SO4)3), feri sulfat (Fe2(SO4)3), feri klorida (FeCl3) dan kapur.Alum akan bereaksi dengan bahan yang bersifat basa dan membentuk aluminium hidroksida yang tidak dapat larut dan mengkoagulasi partikel koloidal.Kapur akan bereaksi dengan bikarbonat dan membentuk kalsium karbonat yang akan mengendap. Garam-garam feri digunakan untuk meningkatkan daya endap dari feri hidroksida yang akan membentuk endapan dalam limbah dan meningkatkan laju sedimentasi dari partikel lain yang ada dalam limbah tersebut.
Pada penggunaan kapur untuk pengendapan, maka pH sebaiknya diatur diatas 9.0. Penggunaan alum untuk menghilangkan fosfat dilakukan pada pH diatas 6.3. Fosfat tersebut akan dihilangkan karena pembentukan kompleks aluminium-fosfat atau dengan cara diadsorbsi oleh gumpalan aluminium hidroksida. Ion feri dan fosfat akan bereaksi pada pH diatas 7 dan membentuk endapan feri fosfat.
Sedimentasi
Sedimentasi atau pengendapan adalah proses yang dilakukan untuk memisahkan padatan terendapkan dari berbagai limbah cair industry maupun rumah tangga.
Flotasi
Flotasi atau pengapungan menggunakan udara dilakukan pada proses penanganan limbah untuk meningkatkan laju perpindahan bahan-bahan tersuspensi dari limbah cair. Proses ini memisahkan padatan dari cairan dengan bantuan gelembung-gelembung udara pada partikel-partikel tersuspensi dengan memperkecil gravitasi spesifik partikel hingga lebih kecil dari gravitasi spesifik air. Udara dihembuskan
pada cairan dari tangki udara dengan tekanan 30-50 lb/in
3gauge (psig).
Pembakaran
Pembakaran dilakukan untuk mengurangi volume dan untuk sterilisasi produk akhir proses penanganan limbah. Pada akhir proses pembakaran biasanya 20 hingga 30 persen dari berat limbah akan berubah menjadi abu tergantung dari karakteristik limbah itu sendiri.Beberapa factor yang mempengaruhi efektifitas pembakaran antara lain adalah kadar air, volatilitas, bahan-bahan inert dan nilai kalori spesifik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar